Rutinitas Ahad pagi di LKSAP 'Aisyiyah PCA Dau seperti biasa adalah latihan Seni Beladiri Tapak Suci di halaman asrama kemudian dilanjutkan dengan kegiatan keterampilan memasak atau menjahit oleh ibu-ibu 'Aisyiyah PCA Dau dan sore hari di akhiri dengan sesi konseling bersama Psikolog.
Namun, Ahad Pagi kali ini berbeda. LKSAP 'Aisyiyah PCA Dau mendapatkan tamu istimewa dari Ikatan Mahasiswa Muslim Pasca Sarjana Sumatera (IMMPASS) yang hadir dalam rangka bakti sosial bertajuk "Berbagi berkah Muharram".
Acara yang dimulai pukul 09.00 dan berakhir pukul 12.30 tersebut dikemas semi formal dengan susunan acara pembukaan, pembaca ayat suci alqur'an, sambutan, penyerahan santunan secara simbolik, doa, permainan dan penutup.
Jika Biasanya santri bertugas penuh terhdap jalannya acara ketika ada tamu, kali ini acara di handle oleh tim IMMPASS.
Nurul Hidayah dalam sambutannya mewakili pengurus LKSAP 'Aisyiyah menyampaikan bahwa kehadiran saudara-saudara dari IMMPASS sangatlah bermanfaat bagi lembaga dan seluruh santri. Beliau berharap bahwa silaturahim yang baru saja terjalin ini berlanjut dan membawa keberkahan untuk semuanya.
Ketua IMMPASS dalam sambutannya menyampaikan bahwa organisai yang belum lama berdiri ini melaksanakan kegiatan baksos ini bukan untuk membesarkan organisasi namun hanya semata-mata ingin berbagi dan menjalankan perintah Allah SWT.
Acara yang paling berkesan dalam acara tersebut adalah sesi permainan. Sesi yang menggembirakan ini di pandu oleh tim IMMPASS. seluruh santri, tim IMMPASS dan para pengurus yang hadir berbaur membentuk lingkaran dalam kelompok kecil lalu memecahkan tugas pertama untuk saling mengenal lebih dekat anggota timmnya.
Tugas tiap kelompok kecil berikutnya adalah menyusun potongan kertas dalam tiap amplop yang sudah dibagikan untuk menjadi 6 segi empat, seluruh anggota kelompok dilarang bersuara/berbicara ketika menyusun tugas. Alhamdulillah hampir semua kelompok putri berhasil membuatnya.
tugas berikutnya adalah menyusun kembali persegi tersebut agar tiap persegi terdiri dari hanya 4 potong kertas.
Lagi-lagi kelompok putri berhasil menyelesaikan semua. dan kelompok putera belum berhasil.
Permainan tersebut bukan sekedar permainan menyusun pola. Lebih dari itu, permainan tersebut mengandung makna mendalam bahwa di ibaratkan setiap orang mendapatkan rejeki yang sudah tertulis (potongan kertas dalam amplop). lalu dari setiap potongan harus disusun menjadi 6 persegi padahal tidak semua anggota memiliki jumlah potongan yang sama. sehingga semua anggota akan saling berpikir dan bekerjasama untuk saling berbagi dan melengkapi potongan agar terbentuk persegi.
Hikmahnya adalah bahwa setiap kita punya rejeki. dan setiap rejeki yang kita punya ada hak orang lain di dalamnya. tinggal bagaimana kita mengelolanya, mau dikelola agar manfaat dan berlipat atau hanya di simpan dan tidak ada manfaat. jadi, Hartaku adalah rizki untuk sesama.
Hal itu senada dengan nasihat uztad Sholeh Subagja sebelum memimpin do'a. beliau menyampaikan bahwa ada hikmah dalam setiap kejadian. Para santri harus mampu meneladani sifat berbagi dari kakak-kakak IMMPASS. Pun, harus menancapkan niat dan semangat mencari ilmu yang kuat dalam dirinya dan jangan hanya berfokus pada masalah kekurangan. dan juga jangan hanya senang menerima sehingga tidak tergugah untuk menjadi mandiri.